Aljabar Data: Dasar Ekonomi Berbasis Data


Entry blog ini adalah tentang review buku. Saya menemukan satu judul buku yang menurut saya cukup nyeleneh, yaitu  “The Algebra of Data : Foundation to Data Economy” tulisan Gary Sherman, PhD dan Robin Bloor, PhD. Melihat judul buku ini saya langsung tertarik, karena kebetulan saya dulu kuliah di matematik dan istri saya kebetulan juga dosen aljabar. Jadi sebelum membaca buku saya sudah bisa membayangkan aljabar itu seperti apa, kemudian judul yang kontroversial ini menghubungkan dengan bidang riset saya di Data Analytics, terutama apilkasinya di bidang ekonomi. Terus terang judul buku ini membuat saya penasaran untuk membacanya.

Ajabar atau Algebra menurut kamus Merriam-Webster adalah :

“Any of various systems or branches of mathematics or logic concerned with the properties and relationship of abstract entities (as complex numbers, matrices, sets, vectors, groups, rings, or fields) manipulated in symbolic form under operations often analogous to those of arithmetic … “

definisi diatas menurut saya cukup akurat, sedangkan apa hubungannya dengan Data Economy ini yang membuat saya penasaran.

Setelah memperoleh buku tersebut, tanpa menunggu lama saya langsung browsing cepat isinya, berharap menemukan kunci memuaskan rasa penasaran saya. Penulis menceritakan latar belakang yang intinya adalah sebagai berikut :

1. Terjadi perubahan fundamental dalam kehidupan manusia karena perkembangan teknologi dan inovasi bisnis. Perubahan ini mempengaruhi kehidupan manusia, industri dan pemerintahan secara dramatis. Era ini disebut era Data Economy, dan saat ini kita berada pada awal era Data Economy.

2. Data Economy ditandai dengan kelahiran Big Data, yang memungkinkan kita menganalisa koleksi data berukuran besar dan mengakselerasi pengembangan Internet of Things. Penyedia infrastuktur komputasi awan (Amazon, Microsoft, Google, dll) juga semakin tumbuh matang, sehingga mentransormasi cara komputasi menjadi lebih bermanfaat untuk konsumer dan perusahaan dalam skala besar

3. Dalam pandangan penulis : Data Economy ini di akselerasi oleh lingkungan komersial dan diatur oleh hukum hukum analisa matematika terhadap data, seperti real time streaming sampai dengan koleksi data yang tersimpan dalam volume besar. Data Economy ini digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai pelanggan, untuk menyakinkan pengambilan keputusan, untuk otomatisasi dan efektifitas proses bisnis, dan untuk menciptakan produk yang inovatif. Secara singkat di bidang komersial akan membuat perusahaan menjadi lebih kompetitif.

4. Memodelkan hal hal yang abstrak, mencari pola / pattern, akan sulit dilakukan tanpa bantuan hukum atau rules atau formulasi yang handal. Kita tidak mau kompleksitas masalah / model menjadi lebih kompleks karena aturan atau formulasi yang ambigu. Oleh karena itu dibutuhkan matematika untuk memformulasikannya dan Aljabar adalah pilihan ilmu yang sangat tepat. 

Kesimpulan saya buku ini cukup bagus, dan penyegaran terhadap buku buku mengenai Data Analytics atau Big Data lainnya yang pada umumnya didominasi oleh pendekatan pendekatan statistik, ilmu komputer, dan bisnis. Bahkan sejujurnya tidak pernah saya temukan pendekatan dari formulasi matematika untuk model model data dalam sebuah buku tentang Data Analytics. Meskipun saya sendiri baru membaca sepintas, buku ini menggunakan aljabar tingkat dasar, sebagai awal pemahaman mengenai peran peran aljabar dalam pembuatan model. Untuk aljabar tingkat lanjut, sepertinya penulis akan membuat buku tersendiri nantinya.

Sebagai catatan judul buku ini berhasil membuat rasa pensaran saya dan membacanya, mungkin ini jadi catatan buat saya untuk membuat judul buku (atau judul entry blog ) yang lebih eye-catching ya 

“Mathematics is a more powerful instrument of knowledge than any other that has been bequeathed to us by human agency .. – Descartes” 

 

Algebra of data


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *