Network dan Sentimen #SaveGojek


Kemarin selama beberapa jam layanan ojek online dilarang beroperasi oleh Kemenhub. Tagar #SaveGojek langsung merajai media twitter. Sambil nungguin Sarah ujian balet pagi ini, saya iseng crawl twitter tentang fenomena kemarin. Bagaimana network dan sentimen dari tweet tweet tersebut, bisa dilihat pada gambar dibawah ini. Network diperoleh dari percakapan yang terjadi. Crawling dengan library twitteR di R diperoleh 10 ribu tweet dalam rentang dari pukul 8:30 pagi sampai dengan pukul 14:00 siang pada tanggal 18 desember 2015. Saya berhentikan crawling data sampai pukul 14:00 karena saat itu pelarangan ojek online di tunda, yang artinya ojek online sudah diperbolehkan lagi.

Setelah melakukan penyaringan tweet saya memperoleh sekitar 2000 percakapan. Banyak sekali ditemukan tweet sampah, tampaknya ada orang / kelompok yang berusaha mengaburkan isu #SaveGojek dengan isu isu lain yang tidak berkaitan (sampah). Konstruksi interaksi di twitter membentuk network percakapan dengan visualisasi sebagai pada gambar dibawah ini. Seperti karakteristik cuitan pada twitter, mayoritas diwarna oleh opini pribadi, dan mayoritas akhirnya tidak membentuk percakapan yang memadai. 

Savegojek

Peringkat akun akun populer (me-mention + di-mention) adalah berturut turut @jokowi, @kurawa, @pramonoanung dan seterusnya. lengkapnya ada pada tabel dibawah ini, semakin besar degreenya maka semakin populer akun itu di twitter.

 

Rankingsavegojek

Adapun sentimen dari tagar #SaveGojek dapat dilihat pada wordcloud berikut ini. Terlihat bahwa sentimen yang terjadi mayoritas adalah sentimen negatif terkait pelarangan ojek online, terutama berkaitan dengan kata kata dilarang, dukung, rakyat, inovasi, membantu, Jonan dan lain lain.  

Savegojekwordcloud


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *