Seminar ‘Build Nation Through Digital Economy’


Kemarin saya diundang ke acara seminar mengenai Digital Economy yang diadakan oleh BEM Telkom University. Para mahasiswa ini mempunyai kegalauan mengenai kemajuan pembangunan dan kedaulatan bangsa Indonesia. Seperti kita ketahui dari fenomena fenomena yang ada akhir akhir ini, regulator / pemerintah keteteran dalam menghadapi pergerakan ekonomi yang berbasis ICT, contohnya ojek berbasis aplikasi, google emoh bayar pajak, penggunaan hebat layanan OTT luar negeri (google, facebook, twitter, dll), dan contoh dilainnya dimana pemerintah kurang adaptif dalam menerapkan regulasi yang memberikan kepastian bisnis, tanpa mengesampingkan kewajiban pebisnis untuk negara. 

Kalau kita googling mengenai apa itu Digital Economy di indonesia, maka kita akan peroleh berbagai macam topik seperti ecommerce, security data, OTT dan lain lain. Tidak adanya acuan atau roadmap yang jelas dari pemerintah mengenai pembangunan digital economy juga membuat perangkat pemerintah sendiri kebingungan. Btw, ini anggapan saya lho, karena saya tidak menemukan panduan yang jelas saat saya googling ‘technology roadmap’ atau  ‘digital economy roadmap Indonesia’. Kontras dengan negara tetangga yang mempunyai Technology Roadmap sejak 2010 yang mendasari semua policy negara itu berkaitan dengan teknologi informasi (lihat entry saya ini, mengenai smart economy di Singapore). 

Topik Digital Economy adalah topik kompleks, karena banyak sekali sub pembahasan di dalamnya. Oleh karena itu saya sebutkan kalau Digital Economy itu mirip Big Data yang mana keduanya adalah suatu buzz words, yang merupakan payung dari berbagai aktivitas spesifik di dalamnya. Digital Economy mencakup knowledge economy, information economy, dll. Big Data mencakup komputasi, analytics, dll. Oh ya Digital Economy itu adalah istilah lama, sudah ada sejak 1995, maka dari itu yang saya diskusikan kemarin diberikan label baru ‘New Digital Economy’ 

Acara ini sendiri berlangsung seru, saya hanya menunjukkan 10 slides untuk membangkitkan diskusi, yang selanjutnya dilanjutkan dengan diskusi, seingat saya ada sekitar 5 putaran pertanyaan, masing masing 3 penanya, yah total sekitar 15 pertanyaan .. seru khan. Pertanyaannya bermacam macam, mulai pembahasan ekonomi makro, mikro, teknologi, sampai usulan saya untuk menguatkan kompetensi di Data (open Data, habit data, measure performance based on data, dll). Beberapa pertanyaan peserta yang masih saya ingat adalah : Bagaimana sebaiknya menjalankan bisnis di era digital economy sekarang, Apakah ada formulasi instan untuk meningkatkan daya saing indonesia (contoh meningkatkan nilai tukar mata uang), Bagaimana memberikan edukasi ICT pada masyarakat indonesia di daerah pedesaan, Bagaimana mengalahkan google dan  OTT lainnya di Indonesia, Bagaimana masa depan bisnis ICT Indonesia (ecommerce, gojek, dll) kalau pajak sudah diterapkan ke mereka, dan masih banyak lagi pertanyaan lainnya. 

Saya baru tahu kalau revenue Indonesia ini 42 persen melalui pajak, jadi bisa dibayangkan bahwa kita memang sangat membutuhkan pendapatan negara dari sumber sumber lain. Industri kreatif / konten adalah industri yang modal uangnya kecil, tapi model pengetahuan yang luar biasa tinggi, untuk itu saya dorong mahasiswa untuk terjun ke bidang ini. Mereka bisa memikirkan membuat solusi nyata untuk rakyat Indonesia sehingga meningkatkan daya saing Indonesia. Contoh aplikasi yang dibuat oleh mahasiswa saya untuk membantu nelayan di pesisir (lihat post ini). 

Kesimpulan masih banyak pekerjaan rumah kita sebagai bangsa Indonesia

14724453 10154451490110202 3637194859210456984 nIMG 2016 10 26 21 50 04

 

File Presentasi :

http://www.slideshare.net/andrybrewok/understanding-new-digital-economy


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *