Dinamika Pilkada DKI 2017 menggunakan Jejaring Sosial


Pilkada DKI 2017 merupakan event yang menjadi magnet bagi bangsa Indonesia, bukan hanya ekslusif untuk warga DKI saja. Event ini sangat menarik untuk dianalisa, terutama buat saya yang selama ini mendalami keilmuan jejaring sosial, dimana konsentrasi pergerakan sosial atas isu isu tertentu bisa menjadi bahan untuk memahami perilaku sosial bangsa kita. Perilaku pada media sosial menunjukkan bagaimana opini nyata tiap individu, pembentukan kelompok sosial, dan juga rekayasa opini (termasuk hoax dan lain lainnya). Pada entri kali ini saya melihat dinamika percakapan masyarakat Indonesia di media sosial membahas berbagai topik berkaitan dengan Pilgub DKI 2017. Sebagai disclaimer saya tegaskan politik bukan merupakan domain yang saya pahami sepenuhnya. Pada entri blog ini tidak ada tendensi untuk mendukung calon manapun, dan lagian saya bukan warga DKI juga 😛

 

Saya mengambil data di Twitter sebagai sample, karena di media sosial ini perilaku sosial terkait pilkada terlihat jelas. Facebook juga menunjukkan kecenderungan serupa dengan Twitter, tetapi karena di Facebook tidak mungkin bagi kita untuk mengambil semesta data, dan hanya mungkin mengambil data dari lingkungan pertemanan kita, maka Twitter merupakan media yang tepat dari sisi pencapaian pengambilan data dan keterwakilan sample.

 

Profil Data :

Data percakapan di Twitter diambil mulai dari tanggal 8-11 februari 2017, tepat selama 60 jam. Durasi ini melewati acara debatcagub ke 3 yang diadakan pada tanggal 10 februari malam.  Sebelum acara debat yang dilaksanakan tweet yang terkumpul adalah sebanyak 18077 tweet (nomer1), 23656 tweet (nomer2), dan 41053 tweet(nomer3). Setelah acara debat terlihat lonjakan jumlah tweet menjadi 35380 tweet (nomer1), 49028 tweet(nomer2), dan 82185 tweet(nomer3). Total keseluruhan tweet yang diambil adalah sebanyak 166593 tweet dengan total data space mendekati 1 GB. Keyword / Hashtag disesuaikan untuk tiap tiap paslon, sesuai dengan hashtag yang paling banyak diadopsi oleh publik dan pendukungnya. Hashtag hashtag tersebut antara lain 

 

nomer 1 : #jakartauntukrakyat #ahyfordki1 #MuslimberSatupilihno1 #AgusSylviKonsisten #SATUkanjakarta #JakartaForAll

nomer 2 : #perjuanganbelumselesai #coblosbadjanomor2 #FreeAhok #BadjaMelaju #SekuatBadja #Gue2 #Badjajuara #salamduajari

nomer 3 : #salambersama #TerbuktiOkOce #majubersama #CoblosPecinya #AniesSandiCintaUlama

 

Nomer1


Dari paslon nomer 1 saya memperoleh 35380 tweet, dimana didalamnya terdapat 8505 aktor yang terlibat percakapan, dengan sejumlah 29836 percakapan antar aktor tersebut. Pola percakapan dari gambar dibawah memperlihatkan bahwa terdapat 3 kelompok besar  (ungu, hijau, biru) yang mendominasi 60% percakapan. Aktor aktor utama jaringan ini adalah @AgusYudhoyono @Abaaah @SBYudhoyono. Terdapat beberapa situs berita yang dominan yaitu @Metro_TV @kompscom @detikcom dll. keseluruhan top 50 aktor bisa dilihat di gambar dibawah. Kelompok terbesar adalah kelompok berwarna ungu dengan ukuran 27% (cukup besar) dari keseluruhan jaringan.  Kelompok terbesar ini berisi tokoh tokoh utama dari paslon 1, kelompok kedua sebesar 13% berisi akun akun pendukung utama seperi @AhyCenter @agusylviDKI @ZaraZettiraZZ @Umar_Hasibuan @panca66. 

 

 

1

 

1detail

 

1top

 

11

Nomer2

 

Dari paslon nomer 2 diperoleh 49028 tweet, dimana percakapan tersebut melibatkan 15745 aktor dan 44834 percakapan antar aktor aktor tersebut. DI jejaring nomer 2 ini kelompok terlihat lebih menyebar dengan kelompok terbesar berwarna ungu mempunyai ukuran hanya 10,9%, dilanjutkan dengan kelompok warna hijau tua (9,5%), dan disusul warna biru (8,39%). Aktor aktor utama nya bisa dilihat pada gambar dibawah (top-50), terlihat bahwa aktor aktor dominan tersebut berada pada kelompok yang berbeda (terlihat dari warna node yang berbeda). 

 

 

2

 

2detail

 

2top

 

21

 

 Nomer3

 

Paslon 3 mempunyai data tweet yang paling banyak dibandingkan paslon lainnya. 82185 tweet terambil dalam periode pengambilan, yang melibatkan 12744 aktor dan 22565 interaksi percakapan. Dengan sejumlah 22565 tweet interaksi dibandingkan dengan total 82185 tweet yang terambil, maka rasio percakapan / diskusi dalam jaringan ini sangat kecil dibandingkan paslon lain. Sebagian besar tweet adalah indivdual tweet atau tweet yang tidak mengenerate percakapan.Seperti paslon 1, kelompok di jaringan ini didominasi oleh 3 kelompok utama yaitu kelompok ungu (26,76%), hijau (23,67%), dan biru (18,51%). Total tiga kelompok tersebut sudah sangat mendominasi dengan mencakup 69% percakapan. 

 

 

3

 

3detail

 

3top

 

31

Analisa

 

Dari pengukuran average degree (rata rata koneksi dari seorang aktor) dan network diameter (besar jaringan)  ketiga jejaring sosial tidak mempunyai perbedaan yang signifikan. Pada pengukuran .graph density (kepadatan percakapan), Nomor 1 dan 2 lebih baik dari Nomor 3, kepadatan yang baik lebih disukai, ini mengindikasikan bagaimana banyaknya interaksi dalam suatu jejaring sosial. Perbedaan yang signifikan terlihat dari dinamika terbentuknya kelompok dan pengukuran kecenderungan pengelompokan dengan menggunakan metric modularity. Nomer 1 dan nomer 3 mempunyai nilai modularity yang lebih tinggi dari Nomer 2, yang artinya kelompok yang terbentuk benar benar terpisah dengan jelas. Kelompok kelompok pada paslon nomor  2, masih berhubungan erat dengan keompok lain dalam jejaring sosialnya.  Bisa disimpulkan bahwa percakapan paslon nomor 2 lebih di generate oleh massa, sehingga kelompok percakapan yang terbentuk terlihat lebih natural, sedangkan kelompok pada nomor 1 dan nomor 3 dikendalikan secara sistematik oleh aktor aktor utama.

 

Analisa jejaring sosial adalah analisa cepat untuk melihat dinamika struktur jaringan. Untuk supaya bisa memodelkan dan membuat prediksi siapa pemenang pilkada, tentunya butuh analisa faktor lain, contohnya seperti analisa konten tweet (sentiment analysis atau opinion mining). Saya pernah mengusulkan analsia konten dengan cara cepat menggunakan network text analysis seperti yang saya tulis di paper saya ini dan paper saya yang ini. Untuk analisa konten tersebut, dibutuhkan data raw twitter, berhubung data tersebut berukuran sangat besar 1 GB dan berada di komputer lab., plus  sayanya sedang mobile (weekendan), maka saya hanya mengambil ekstrak data jejaring sosial yang hasilnya saya jabarkan dalam blog ini.

 

Bila ada yang tertarik untuk menganalisa topik ini lebih mendalam, terutama yang ahli dibidang politik, silahkan kontak saya untuk berdiskusi atau bahkan mungkin mendapatkan datanya. 

 

 

 


2 responses to “Dinamika Pilkada DKI 2017 menggunakan Jejaring Sosial”

Leave a Reply to indahanggraenisaputri1246 Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *