Dinamika Topologi Jejaring Perbankan (Studi Kasus PilPres 2014)


Entryblog ini menceritakan isi publikasi yang saya dan mahasiswa saya (Dian) yang berjudul The Dynamic of Banking Network Topology, case study : Indonesian Presidential Election Event. Tulisan ini dipublikasikan pada International Workshop on Big Data and Information Security (IWBIS 2018) yang diselenggarakan oleh Fasilkom Universitas Indonesia. Publikasi ini terindeks scopus dan bisa diunduh di link berikut ini (IEEE). Entryblog ini juga dibuat karena secara resmi sekarang papernya sudah dipublikasikan. Oh ya paper ini meraih penghargaan best presenter. Congrats kepada Dian yang berhasil mempresentasikan dengan baik. 

Transaksi perbankan atau transaksi antar bank, membentuk jejaring transaksi yang bisa mengindikasikan kesehatan perekonomian suatu negara. Semakin banyak / aktif jejaring transaksi tersebut menunjukkan geliat perekonomian yang baik. Perilaku bank dapat dilihat dari alur transaksi yang dilakukannya, terutama menghadapi faktor faktor eksternal ekonomi yang sering berpengaruh besar, terutama faktor politik. Krisis ekonomi 2008 menunjukkan kegagalan Lehman Brothers dalam menahan laju penyebaran isu / impact dalam waktu cepat adalah penyebab kebangkrutan perusahaan tersebut. Hal tersebut menunjukkan juga bahwa pasar keuangan mempunyai sifat saling terhubung dalam jejaring yang besar. Hal ini menjadi alasan / dasar mengapa pendekatan secara jaringan lebih penting daripada pendekatan individual terhadap satu bank tertentu.

Peristiwa politik seperti pesta demokrasi pilpres mempengaruhi stabilitas ekonomi (termasuk sektor keuangan). Sentimen masyarakat bisa menjadi motor apakah mereka akan melakukan transaksi perbankan sebagai representasi aktivitas ekonomi atau mereka menunggu peristwa politik selesai berlangsung terlebih dahulu, sehingga menunda aktivitas ekonominya untuk beberapa saat. Saat ini hubungan antara peristiwa politik dan perubahan topologi jaringan perbankan belum pernah diteliti secara mendetail.

Penelitian ini memberikan gambaran (insight) dari suatu event driven dynamic network topology, atau perubahan topologi jejaring perbankan yang dipicu oleh suatu event, dalam hal ini adalah event pilpres Indonesia tahun 2014. Data yang kami gunakan adalah data transaksi perbankan Indonesia dalam durasi sebulan antara tanggal 25 juni – 25 juli 2014. Pilpres sendiri diadakan pada tanggal 8 juli 2014. Data ini digunakan untuk kepentingan riset dan tidak boleh dipublikasikan. Untuk menjaga kerahasiaan data, maka kami melakukan proses anonymasi data. Satu hal yang kami jaga dari data asli adalah bentuk distribusinya oleh karena itu aplikasi Frechet Distance digunakan agar supaya menjaga distribusi data asli dan data hasil anonimasi (masking) tetap pada jarak yang konsisten sama pada semua titik pengukuran. 

Hasil properti jaringan berupa nodes (bank), edges (hubungan transaksi antar bank), averege degree (rata rata transaksi), dan density (kepadatan jaringan) bisa dilihat pada gambar dibawah ini.

Screen Shot 2018 11 22 at 19 43 57  2Screen Shot 2018 11 22 at 19 44 09  2Screen Shot 2018 11 22 at 19 44 18  2Screen Shot 2018 11 22 at 19 44 56  2

perilaku 3 bank utama (dalam bentuk rata rata transaksinya) diperlihatkan pada gambar 6, sedangkan fluktuasi tersebsar dari 3 bank selama 10 hari pengamatan menjelang pilpres 2014 diperlihartkan pada gambar 7.

Screen Shot 2018 11 22 at 19 45 15  2

Analisa dan Kesimpulan

Kepadatan jaringan transaksi bank yang rendah menunjukkan tingginya resiko perpecahan jaringan karena ketidakmampuan jejaring mentolerasi kegagalan suatu bank untuk melakukan transaksi. Akibat lain adalah reduksi alternatif jalur yang memungkinkan bank yang mempunyai kemampuan lemah mendapatkan bantuan dari bank yang lebih kuat. Saat saat akhir kampanye dimana kepadatan jaringan rendah adalah waktu dimana resiko perpecahan jaringan sangat besar. Saat akhir masa perhitungan (recapitulation) adalah saat dimana jejaring sedang dalam kondisi kuat. Secara umum kepadatan jejaring transaksi antar bank relatif stabil diatas nilai / garis median.

Berdasarkan hasil pengukuran topologi jaringan, kita asumsikan bahwa partai yang sedang berkampanye melakukan usaha promosi besar besaran beberapa hari menjelang akhir kampanye dengan melibatkan uang   dalam jumlah yang banyak. Hal ini bisa ditunjukkan dengan peningkatan nilai transaksi dan kepadatan jaringan. Pada hari terakhir kampanye, atmosfer kampanye sudah berkurang, (juga nilai transaksi dan kepadatan jaringan). Masyarakat mempunyai kekhawatiran psikologis mengenai kemungkinan kegagalan pilpres yang bisa berakibat resiko kegagalan aktivitas ekonomi, dan faktor keamanan lainnya, hal ini  digambarkan dengan penurunan nilai transaksi serta berkurangnya lalu lintas transaksi. Temuan ini bisa menjadi pengetahuan untuk mendukung otoritas dalam melakukan tindakan yang sesuai.

Temuan dari penelitian ini adalah:

1. bank lebih aktif bertransaksi sampai 3 hari menjelang akhir kampanye, dan kemudian sangat berkurang menjelang akhir kampanye.

2. bank aktif bertransaksi dalam jumlah besar sampai 3 hari menjelang akhir kampanye

3. aktivitas transaksi antar bank relatif stabil dan hanya berkurang pada saat akhir kampanye.  

 

 

 


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *