Konferensi Digital Diplomacy Kementrian Luar Negeri


Kementrian Luar Negeri Indonesia atau Ministry of Foreign Affair (MFA) dalam rangka menghadapi era disrupsi Industry 4.0 mengadakan acara Regional Conference on Digital Diplomacy 2019 (RCDD 2019). Acara RCDD 2019 ini diadakan pada tanggal 10-11 September 2019 dengan tema “Digital Diplomacy: Challenges and Opportunities”.  Konferensi ini menjadi wadah bagi para pakar di bidang diplomasi digital, yang berasal dari lembaga think tank, kementrian, lembaga terkait, dan akademisi untuk saling bertukar pikiran. Terdapat 16 negara peserta yang diwakili oleh pejabat setingkat menteri yaitu: Australia, Brunei Darussalam, Kamboja, Republik Rakyat Tiongkok, India, Indonesia, Jepang, Republik Korea, Laos, Malaysia, Myanmar, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Acara dibuka oleh Menteri luar negeri RI, ibu Retno Marsudi, kemudian dilanjutkan dengan sesi l, yaitu debat terbuka dari 16 perwakilan negara sahabat, dengan tema “Upaya Mengatasi Tantangan dan Memanfaatkan Kesempatan pada Diplomasi Digital”. Sesi 2, dilanjutkan diskusi panel dengan tema “Peran Diplomasi Digital dalam Situasi Krisis”. Sesi 3 adalah diskusi panel dengan tema “Pemanfaatan Teknologi Digital untuk Mencapai Tujuan Diplomasi dalam Pembangunan Ekonomi”. Selain acara diskusi panel, di RCDD 2019 itu juga terdapat eksibisi dari pelaku bisnis di Indonesia, terutama bisnis startup / unicorn.

Saya menjadi salah satu pembicara diskusi panel sesi 2, bersama dengan duta besar jepang untuk Indonesia, Mr. Ishii, yang merupakan salah satu selebgram saat ini. Mdm Xiuping, mantan duta besar Cina untuk ASEAN, Mr. Buttigieg, mewakili DFAT Australia, Ibu Rahimah dari Facebook Indonesia, dan Moderator Mdm. Usher dari Pulse Lab Jakarta. Pembicara lain berbicara mengenai pengalaman dalam menghadapi krisis, sedangkan saya sebagai satu satunya wakil dari akademisi, membawakan metode untuk mengukur, memprediksi, dan menanggulangi berita palsu pada saat krisis.

Screen Shot 2019 10 24 at 19 49 52

Digital Diplomacy merupakan hal yang sangat baru buat saya, bukan bidang yang biasa saya tekuni selama melakukan penelitian, namun karena faktor kemampuan melakukan proses Data Analytics yang membuat saya bisa bercerita banyak mengenai Digital Diplomacy dari sudut interpretasi data yang ada selama ini. Saya sangat menikmati pengalaman baru ini, berbicara dan berdiskusi tentang hal yang baru, bertemu orang orang baru, dan memperluas kekayaan pengetahuan saya. Terima kasih Kemenlu yang sudah mengundang saya dalam acara keren ini. 

69856100 10157261586170202 563582357290876928 n  169850761 10157261586430202 3819122556401614848 n70877445 10157261587085202 3165662364854910976 n70371606 10157261586895202 8660251049245802496 n70365181 10157261586545202 6109052570049708032 n69909919 10157261586690202 2985428571993931776 n69758070 10157261586790202 5067592849822842880 n70791592 10157261587150202 6795083165049290752 n

 

 

 

 


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *