Mahasiswa Bisnis Juara Bikin Apps (Pentingnya Ngoding)


Selamat kepada dua mahasiswa bimbingan skripsi dan anggota riset grup saya yaitu Rio dan Farid, yang telah berhasil menjuarai kompetisi tantangan membuat aplikasi yang diselenggarakan oleh #Code4Nation dan difasilitasi oleh Kantor Staf Presiden. Aplikasi yang dibuat mereka berdua adalah aplikasi pemantau harga komoditas (berita lengkapnya). Rio dan Farid adalah mahasiswa mahasiswa jurusan manajemen bisnis. Untuk membuat aplikasi skill coding tentu sangat diperlukan, setelah beberapa tahun terakhir melakukan “cuci otak” ke mahasiswa manajemen bisnis tentang pentingnya code literacy, akhirnya terbayar juga jerih payah selama ini. Saya sangat bangga, terlebih Rio dan Farid menggalahkan ratusan developer lainnya dan tentunya tidak sedikit yang memang programming programming handal. Terbukti ide yang brilliant dikombinasikan dengan kemampuan teknis yang mumpuni bisa membuat aplikasi yang keren.

Di entry entry blog terdahulu saya pernah menuliskan Perlunya Code Literacy , Manajemen, Modelling dan Coding dan Ketika Orang Manajemen Belajar Ngoding , ketiga entry tersebut menekankan bahwa logika coding tidak berbeda jauh dengan logika dan penalaran akademik, sehingga kalau mampu memahami logika, tentu mampu membuat algoritma, dan setelah itu menuliskannya dalam bentuk code / program. Jadi harusnya skill tersebut dimiliki oleh semua orang. Selama ini mahasiswa manajemen bisnis yang didominasi oleh mahasiswa ilmu sosial enggan berhubungan dengan coding, karena dianggap susah dan tidak terbiasa. Memang bukan perjuangan yang mudah untuk meyakinkan mereka.  

Di kelas saya selalu mendorong mahasiswa saya untuk berpikir kreatif dan fokus menjadi entrepreneur. Pada saat mempunyai ide, mereka tidak perlu lagi menyewa programmer / coder, cukup melakukan coding sendiri dan membuat aplikasi. Harapan saya akan muncul apps apps baru seperti gojek, uber, airBnB dan lain lain, dimana aspek coding merupakan bagian integral dan ide bisnis besarnya. Jangan sampai karena ga bisa coding akhirnya ide bisnis tidak berjalan (ini sering terjadi dan membuat galau mahasiswa bisnis). Jadi belajar ngoding, yang mana saat ini sudah sangat mudah, menjadi solusi masalah mereka sendiri.

Strategi untuk “memaksa” mahasiswa bisnis melakukan coding adalah dengan membuat tema tema tugas akhir yang sesuai. Rio, yang baru saja lulus sidang sarjananya, skripsinya membuat model prediksi penjualan sepatu di tokopedia.com, apa yang dilakukan Rio adalah melakukan crawling data (dengan coding sendiri) dan memodelkannya dengan metode data mining. Farid skripsinya memetakan jaringan investor startup di indonesia, dimana dalam prosesnya Farid harus belajar memahami network analysis, graph theory dan juga graph database. Dengan topik topik tugas akhir seperti diatas, mahasiswa tidak akan asing lagi dengan namanya ngoding. Diluar dorongan ngoding, Rio dan Farid adalah dua mahasiswa yang luar biasa, kreatif, humble, positive dan selalu haus untuk belajar  … 

Sekali lagi selamat buat Rio dan Farid 

Dan selamat buat suasana pembelajaran dan kolaborasi di riset grup Social Computing dan Big Data selama ini

 

IMG 4310 

Rio dan Farid pada event Hackathon Merdeka 

11898644 10153435653495202 4357829620067802806 n

IMG 4308

IMG 4309

Diundang ke Istana negara bertemu Presiden Jokowi


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *