Membuat Materi dan Mengajar Workshop ‘Data Monetization’


Sekitar sebulan yang lalu salah satu dosen senior mengajak saya untuk membuat / merancang materi workshop mengenai ‘data monetization’ dengan peserta adalah para manajer suatu perusahaan besar di Indonesia selama 5 hari. Beliau adalah ahli di bidang model bisnis, nilai inovasi dan manajemen strategis Karena materi ini khusus mengenai data, maka saya diajak dengan alasan saya sudah melakukan riset secara teknis dan bisnis di bidang data (terutama data jejaring sosial dan big data) selama lebih kurang 3 tahun terakhir. Untuk melengkapi tim, maka kita mengajak seorang dosen lain yang mempunyai keahlian di bidang data mining.

Dari penyusunan materi kami membagi menjadi : dua hari pertama membicarakan model bisnis, kompetisi model bisnis, model business canvas, value innovation, data monetization case study. Hari ketiga kita khusus membicarakan data mining, teknis dan insight finding. Hari ke empat kita membicarakan tentang analisa jejaring sosial. Dan hari terakhir kita membicarakan bagaimana ‘menjinakkan’ big data dan memonetisasinya. Hari pertama dan kedua saya bergantian dengan dosen senior tersebut, beliau membicarakan konsep makro dan landasan filosofis pentingnya data untuk kompetisi bisnis, sedangkan saya lebih membicarakan case study dan skenario monetisasi data. Hari ketiga rekan saya berbicara tentang data mining. Hari ke empat dan kelima saya yang menyampaikan materinya.

Pengalaman mendesain dan mengajar workshop tentang topik ini sangat menarik bagi saya, saya baru tahu secara nyata bahwa kebutuhan ‘data scientist’ itu sangat nyata di banyak perusahaan  di Indonesia, ini terbukti dari keseriusan perusahaan perusahaan tersebut melakukan investasi skill SDMnya. Saya juga memperoleh temuan bahwa apa yang dibilang ‘kita bisa mulai monetisasi, karena kita punya data’ itu belum tentu sama persepsi dengan orang lain, karena bisa saja data yang mereka punyai adalah data yang tidak bisa di monetisasi (dan mereka tidak tahu hal itu).

Kebanyakan data yang dimiliki perusahaan di indonesia adalah data data akuntansi atau data untuk keperluan reporting dengan fitur fitur standard, jarang sekali menyediakan ruang untuk fitur yang menangkap perilaku / sifat orang, yang sangat berguna untuk keperluan mining dan monetisasi. Prinsip segmentasi industri banyak dilakukan oleh manusia, jarang sekali menggunakan metode ‘learning from data’ untuk segmentasi ataupun klasifikasi. Dan juga jarang sekali yang memahami bagaimana mining jejaring sosial dari media sosial yang banyak dipakai oleh konsumen / market di Indonesia.

Kesimpulan akhir, saya cukup senang dengan awareness industri di Indonesia dengan konsep value data dan pentingnya untuk mencetak data scientist. Semoga workshop seperti ini semakin sering diadakan oleh perusahaan perusahaan di Indonesia

Accenture-data-monetization-big-data


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *