Orang Kaya Semakin Kaya, Orang Miskin Susah Kayanya


Kali ini saya akan menjelaskan fenomena “Orang Kaya Semakin Kaya, Orang Miskin Susah Kayanya”  dengan menggunakan analogi hubungan pertemanan di jejaring sosial. Pada saat kita bergabung pada suatu jejaring sosial, baik offline (contoh seperti komunitas hobi) dan online (contoh media sosial), maka kemungkinan besar kita ditarik (tertarik) masuk ke jejaring sosial karena akun akun atau orang orang yang berpengaruh (orang penting) di komunitas offline atau online. Sebagai contoh, saya dulu bergabung twitter karena saya ingin follow akun @infobandung, dan pertama tama akun akun yang saya follow adalah akun akun yang sudah cukup terkenal di twitter. Jadi ilustrasinya bisa dilihat pada video berikut ini :  

Penjelasannya bisa dilihat kalau node (titik) dengan ukuran besar (lebih banyak mempunyai hubungan / teman / follower) akan menarik lebih banyak node node baru yang masuk ke dalam komunitas / jejaring sosial tersebut. Hal ini menjelaskan juga bahwa distribusi jejaring sosial berupa distribusi power law / scale free yang artinya orang yang hubungannya banyak akan menjadi semakin banyak, orang yang hubungan sedikit akan susah bertambah banyaknya. Contoh gambar follower akun twitter @agnezmo dan follower akun saya @andrybrew, dimana akun @agnezmo punya 13,8 juta follower sedangkan @andrybrew cuman punya 1000 follower. Secara keseluruhan jumlah orang seperti @agnezmo di jejaring sosial akan sedikit, sedangkan sebagian besar dan pada umumnya adalah orang orang dengan follower jumlah ratusan-ribuan seperti saya.

Screen Shot 2015 08 23 at 11 19 17 AM

Nah analogi diatas pas khan, orang yang kaya (dalam hal ini kaya follower / teman) akan semakin kaya, sedangkan orang yang biasa biasa aja akan susah bertambah followernya. Coba kita analogikan ke dalam kekayaan materi / uang, bisa khan kita lihat analoginya  …


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *