Permainan Tradisional Anak Anak – Nagri Kasarung Bersama Komunitas Hong


Sering kita mendengar kekuatiran para tetua kita akan lunturnya budaya lokal karena arus globalisasi dan informasi yang menerjang sangat deras. Saya pernah menulis tentang Information Overload Era, dimana waktu kita semakin sedikit untuk mengkonsumsi konten / informasi yang ada dan sering kita terdistraksi karena banyak konten yang tidak relevan tapi menghebohkan yang akhirnya menghabiskan waktu kita. Ini seperti kita berjam jam menghabiskan waktu melihat acara sinetron atau gosip yang tidak bermutu di TV, dan pada akhirnya kita menyesal toh 😀 ..

Bagi anak anak hal ini sangat mengkhawatirkan jika terus dijejali informasi yang tidak relevan, sebagai contoh anak anak yang terbiasa bermain gadget akan asyik sendiri lupa akan permainan permainan offfline yang mengasyikkan seperti permainan tradisional. Sekarang ini kita sangat jarang melihat anak anak usia 6-12 tahun yang bermain galah asin, bentengan, kelereng, gatrik, lompat tali, ular naga, engklek ataupun bekel. Anak anak sibuk bermain dengan gadgetnya masing masing, karena harga gadget yang sedemikian murah sehingga bukan barang mewah lagi dan bisa dimiliki segala lapisan masyarakat di kota maupun desa. Kerugian bermain gadget adalah emosi sosial anak anak tidak terbina dengan baik, mereka jadi jarang bermain dan berinteraksi dengan rekan rekan sebayanya untuk melakukan aktivitas yang mengasyikkan seperti permainan permainan tradisional di atas.

Kedua anak kami : Sandra dan Sarah, tidak berbeda dengan anak anak sebaya lainnya, mereka kurang bermain permainan tradisional bersama rekan sebaya. Untuk itu dalam rangka liburan panjang sekolah, mereka kita daftarkan untuk mengikuti aktivitas komunitas Hong dalam pementasan Nagri Kasarung di Selasar Sunaryo.

Pementasan ini mempunyai tujuan untuk memperkenalkan anak anak akan asyiknya bermain permainan tradisional dalam hal ini adalah menggunakan media sarung. Sarung merupakan identitas bangsa Indonesia. Dengan sarung juga kita bisa mebuat banyak permainan yang mengasyikkan. Menurut akang pendiri Komunitas Hong, Nagri Kasarung berarti Negeri yang Tersesat, dia berkeinginan agar nanti anak anak Indonesia ini tidak tersesat identitasnya di negerinya sendiri. Sebuah filosofi yang sangat bagus !! ..

Kegiatan berlangsung selama 3 hari. Aktivitas setiap hari dinamakan Ngabebeurang, yaitu aktitivas pagi hari dan Ngabuburit, yaitu  aktivitas sore hari. Setiap hari mereka bermain dan berkreasi membuat permainan dengan sarung dan sekaligus latihan untuk pementasan. Pementasannya sendiri dilakukan pada hari terakhir sore menjelang waktu buka, dan ditutup dengan acara buka bersama … Sungguh aktivitas yang mengasyikkan .. Tahun depan harus ikut lagi nih …

Cuplikan pementasan Nagri Kasarung bisa dilihat dari dua video dibawah ini :

Oh ya Sarah menjadi peserta terbaik (teraktif) pada acara kali ini, berfoto bersama akang pendiri Komunitas Hong dan Pak Sunaryo dari Selasar. Congrats ya Sarah …

DSC07685

 


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *